Banyak kekerasan yang akhir-akhir ini tejadi di Indonesia mengatasnamakan agama. Namun Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, kembali menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara agama, namun Indonesia juga bukan negara sekuler, demikian diberitakan oleh laman Kompas pada (12/6).
Menurut Mahfud, Indonesia adalah negara kebangsaan yang religius dan mendasarkan gagasan ideologinya pada Pancasila. Oleh karena itu, ungkap Mahfud, setiap warga negara haruslah saling menghormati dan menghargai. Ia menilai, kehidupan toleransi umat beragama di Papua baik. " Tidak ada konflik yang bersumber dari perbedaan agama," ungkap Mahfud saat membuka Pusat Studi Konstitusi dan Kebijakan Politik di Universitas Yapis Jayapura.
Pada kesempatan berbeda, Sinta Nuriyah, istri mantan presiden Indonesia ke-4, almarhum Abdurrahman Wahid menyerukan muklamat "Aku Cinta Indonesia Hentikan Kekerasan Atas Nama Agama" serta mendesak pemerintah untuk menindaklanjuti isi muklamat tersebut.
"Ini bukan sekedar himbauan ya. Kami mendesak agar pemerintah menindaklanjuti apa yang kami sampaikan. Itu adalah jeritan dari rakyat Indonesia," kata Sinta usai membacakan muklamat pada puncak acara pekan #BedaIsMe "Diversity Concert: Tribute to the victims of Religion Violence" seperti dikutip dari laman Kompas pada Selasa (12/6).
Salah satu ciri khas Indonesia adalah keberagamannya, termasuk keberagaman agama. Namun ironinya seiring berjalannya waktu, kekayaan Indonesia ini justru digunakan untuk saling menyerang satu sama lain. Padahal manusia hidup bukan hanya untuk berinteraksi melainkan untuk saling bertoleransi, termasuk toleransi antar umat beragama. Mari doakan untuk kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Sumber : kompas/vina